Tugas IBD
Tugas Ilmu Budaya Dasar
Nama : Afifah
Purwati Ningrum
NPM : 10117232
Kelas : 1KA19
Materi : Ilmu
Budaya Dasar
UNIVERSITAS GUNADARAMA
2017/2018
1.
Tujuan mempelajari Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di
Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal
dari The Humanities dalam bahasa Inggris yang merupakan serapan dari
bahasa latin Humanus yang berarti manusia, budaya, dan halus. Jadi bisa
dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia
sebagai homo humanus atau manusia berbudaya.
Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1.
Ilmu-ilmu alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu
alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk pengkajiannya digunakan metode ilmiah dengan cara menentukan hokum yang
berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk
menentukan suatu kualitas lalu digeneralisasikan.
2.
Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu
social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam
hubungan antar manusia. Untuk pengkajiannya digunakan metode ilmiah sebagai
pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3.
Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan
budaya untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk pengkajiannya digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik kemudian
diberi arti. Metode ini tidak ada kaitannya dengan metode ilmiah, hanya mungkin
ada pengaruh dari metode ilmiah
Untuk bisa menjangkau tujuan bahwa
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap
nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya maupun
yang menyangkut dirinya sendiri, maka Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1.
Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas
pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan
daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal
tersebut
3.
Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon
pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing,
tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang
ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan
condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas
4.
Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi
agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal
yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi
Dua masalah pokok yang bisa dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar adalah:
1.
Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya. Baik dari segi masing-masing keahlian dalam pengetahuan
budaya, maupun secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.
Hakekat manusia yang satu atau universal, akan
tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman
dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya,
manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak
seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam sebagaimana yang terlihat
ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan,
tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Pokok bahasan yang dikembangkan dalam
Ilmu Budaya Dasar adalah:
1.
Manusia dan cinta kasih
2.
Manusia dan keindahan
3.
Manusia dan penderitaan
4.
Manusia dan keadilan
5.
Manusia dan pandangan hidup
6.
Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
7.
Manusia dan kegelisahan
8.
Manusia dan harapan
|
Menurut saya, ilmu budaya bukanlah
sebatas mempelajari hal-hal cultural atau hal-hal kedaerahan yang memiliki
suatu adat atau tradisi yang menjadi budaya secara turun temurun yang harus
dilestarikan karena kecirikhasannya. Lebih dari itu, ilmu budaya mengeksplorasi
lebih jauh mengenai manusia dan emosinya, kecerdasannya, dan juga egoismenya.
Ilmu ini sangat bermanfaat karena manusia sering meninggikan ilmu-ilmu eksak
dan merendahkan hal-hal berbau emosional padahal kenyataannya kedua hal ini
berjalan beriringan. Semua ilmu itu sama tergantung dari bagaimana cara manusia
memandang suatu ilmu dan mempelajarinya.
2. Sebutkan 3 adat istiadat di budaya masing – masing
(sampai sekarang)
Mungkin dari salah satu diantara
kalian belum ada yang mengetahui mengenai adat istiadat suku jawa, maka dari
itu pada artikel ini saya akan menulis tentang adat istiadat suku jawa.
Adat istiadat suku Jawa ini
merupakan bentuk kebisaan dan budaya yang telah diwarisi oleh leluhur-leluhur
penduduk Jawa, yang dilakukan oleh sebagian besar penduduk Jawa.
Adat istiadat suku jawa ini mulai dilakukan dari
hamilnya seorang perempuan, pernikahan, kematian, dan lain sebagainya.
Baiklah dibawah ini akan ada penjelasan mengenai
adat istiadat suku Jawa, yuk
langsung saja kita simak penjelasan-penjelasan mengenai adat istiadat suku jawa
tersebut.
1.
Adat Istiadat Suku Jawa Ketika Perempuan Sedang Hamil
Pasti
semua orang menggap bahwa ketika seorang perempuan hamil itu harus benar-benar
dijaga supaya tidak akan terjadi hal-hal yang buruk menimpa dan anaknya.
Didalam Adat
istiadat suku jawapun mempunyai kepercayaan-kepercayaan seperti ini.
Ketika seorang perempuan
sedang hamil/mengandung bayi didalam perutnya, didalam suku jawa seorang
perempuan yang sedang mengandung itu akan benar-benar yang namanya dijaga,
supaya tidak akan terjadi hal yang buruk menimpa perempuan dan calon anaknya
itu.
Untuk mengenai hal
ini, biasanya didalam penduduk suku jawa akan menyelenggarakan acara semacam
selamatan-selamatan.
Mengadakannya acara
selamatan ini dilakukan selama dua kali selama masih pada masa-masa
mengandung/kehamilan, pertama adanya acara selametan ini ketika usia sang bayi
didalam kandungan mencapai tiga bulan, dan acara selamatan yang kedua ini
dilakukan ketika usia sang bayi sudah mencapai umur 7 bulan.
Ketika setiap
melakukan selamatan-selamatan itu ada namanya tersendiri, yaitu
selamatan-selamatan yang pertama itu diberi dengan sebutan nama “Neloni”, dan
selamatan yang kedua atau yang terakhir ini disebut dengan sebutan nama
“Mitoni”.
Ketika kedua selamatan itu
dijalankan, maka akan dibuatnya beberapa jenis makanan untuk dibagikan kepada
kerabat-kerabat terdekat, atau diberikan kepada tetangga-tetangga.
Makanan-makanan yang dibuat itu
seperti jenang blowok, apa jenang blowok itu? Jenang blowok itu adalah kue yang
dibuat dari tepung terigu dengan dilengkapi oleh bungkusan daun nangka.
Selain dari jenang blowok juga
ada makanan yang namanya trancam, trancam itu adalah makanan yang dibuat dari
potongan-potongan timun, kacang toro, tempe goreng, dan setelah itu dicampur
dengan parutan kelapa.
Jenis-jenis makanan yang telah
disebutkan pada tulisan diatas ini memang harus dibuat ketika adanya acara
seperti selametan ketika wanita hamil dan tidak boleh yang namanya
ditinggalkan. Ada salah satu ritual yang harus dilakukan untuk ibu hamil,
ritual untuk ibu hamil itu disebut dengan tingkeban (Upacara kehamilan 7
bulan).
Ketika berjalannya ritual ini,
perempuan yang sedang mengandung itu akan dimandikan dengan air yang dicampur
bunga-bunga. Selain itu, kain yang akan digunakan sebagai kemben pun harus 7
jumlahnya, dan digunakan secara bergantian ketika acara tingkeban berlangsung.
Apabila bayi yang sedang
dikandung oleh perempuan itu sudah lahir, didalam suku Jawa juga mempunyai
ritual (Selamatan) khusus untuk menyambutnya lahirnya si dedek bayi.
Adanya ritual (Selametan) ini
berfungsi untuk memberi keselamatan pada dedek bayi yang baru lahir, dan
menjaga dedek bayi dari kejadian-kejadian buruk yang akan menimpanya.
2.
Adat Istiadat Suku Jawa – Pernikahan dalam Suku Jawa
Jika kamu pernah menghadiri ke pernikahan teman kamu yang berada di tanah
Jawa, pasti setelah menghadiri ke pernikahan teman yang berasal dari suku Jawa,
kamu pasti bakal tahu susunan-susunan upacara adat pernikahannya.
Pernikahan tradisional adat Jawa
ini sangat dikenal dengan kesuciannya, bahkan sampai saat ini pernikahan
tradisional adat Jawa masih dilestarikan.
Dibawah ini akan ada
urutan-urutan pernikahan tradisional adat Jawa:
- Siraman.
- Ngerik.
- Midodareni.
- Serah-serahan.
- Nyantri.
- Balangan Suruh.
- Panggih.
- Ritual wiji dadi.
- Kacar kucur.
- Dhahar Klimah.
- Tumplek Sunjen.
- Sungkeman.
Itulah susunan-susunan pernikahan
tradisional didalam adat Jawa.
3.
Adat Istiadat Suku Jawa – Upacara Tedak Sinten
Tedal siten ini adalah selamatan, yang mana didalam
kebudayaan adat Jawa harus mengadakan tedak siten. Selamatan ini dimulai dari
si bayi sudah mulai bisa belajar berjalan. Di beberapa bagian kawasan lain yang
berada di Negara Indonesia mengenal tradisi ini dengan sebutan nama turun
tanah.
Dalam upacara tedak siten ini tidak ada maksud tujuan
lain/tujuan yang berkaitan dengan hal-hal mistik. Upacara tedak siten ini
tujuannya hanya untuk mengungkapka rasa syukur kepada sang pecipta, karena
Allah telah memberikan nikmat kesehatan, dan nikmat kesempurnaan fisik pada
sang bayi.
3.
Kenapa budaya
kita kalah dari budaya timur dan mudah mengikuti budaya barat? Contoh:
berpakaian
Budaya asing yang masuk
keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin
punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks
modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para
individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain.
Perkembangan terknologi, terutama
masuknya kebudayaan asing (barat)
tanpa disadari telah menghancurkan
kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan
yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa
disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli
masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Masuknya budaya asing ke suatu
negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai
dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak
luntur.
Langkah-langkah untuk
mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara:
·
Menumbuhkan
semangat nasionalisme yang tangguh, misal
semangat mencintai produk dalam negeri.
·
Menanamkan
dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan
ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi
di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
·
Sebagai
identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun
kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian,
tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian
negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang
akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
Perbedaan Kebudayaan Barat dan
Kebudayaan Timur
·
Budaya Barat
1.
Lebih selektif dalam berbagai
bidang.
2.
Mempunyai disiplin tinggi.
3.
Terus terang dan to the point.
·
BudayaTimur
1.
Kebersamaan dalam hubungan lebih
dipentingkan.
2.
Menjaga perasaan orang lain.
3.
Sopan santun.
4.
Penghargaan terhadap orang yang
lebihtua.
5.
Adat istiadat yang masih dipegang
teguh.
4.
Bagi kita, nilai budaya itu gimana? Pentingkah?
Dipelajari atau tidak?
Budaya sendiri istilahnya seperti
warisan turun-temurun dari nenek moyang. Dengan adanya budaya hidup kita akan
lebih tertata. Pada dasarnya budaya dan manusia merupakan dua hal yang saring
terikat.
Manusia menciptakan budaya dan budaya
sendirilah yang mengatur hidup manusia. Sehingga budaya dan manusia adalah dua
hal yang saling terikat. Budaya tidak hanya pentng, namun pada dasarnya juga
bermanfaat bagi manusia itu sendiri.
Lalu , pentingkah kita mempelajari
budaya itu sendiri ? sebelum saya jabarkan pentingnya kita mempelajari suatu
budaya?
Dari definisi yang telah dijabarkan
oleh para ahli tersebut, kita jadi lebih mengetahui tentang budaya itu sendiri.
Ilmu budaya dasar sendiri memiliki banyak konsep-konsep yang mengatur hidup
manusia tersebut. Kemudian budaya
tersebut dikembangkan untuk kepentingan manusia juga. Berikut adalah pendapat
dari saya tentang beberapa hal yang membuat Ilmu Budaya Dasar menjadi penting
bagi kita semua:
1. Dengan IBD, kita akan menyadari budaya kita
sendiri
Kadangkala, kita merasa bahwa budaya
ketinggalan jaman. Karena hal itulah kita perlahan melupakan budaya yang
melekat pada diri kita. Maka dari itulah, dimanapun anda, jangan pernah
melupakan budaya yang telah melepat pada diri masing-masing.
2. Kita akan menghargai Budaya yang lain
Banyak yang tidak menghargai budaya .
Karena Mindset sebagaian orang mengatakan
bahwa “ Budaya Ketinggalan Jaman” maka dia mulai menyepelekan budaya dari orang
lain. Mereka cenderung cuek dengan orang lain banyak yang terjadi di sekeliling
kita seperti ini dikarenakan kita tidak
mempelajari budaya. Hal ini menyebabkan kita menyepelekan budaya lain.
3. Memperluas pemikiran
Mungkin kita bertanya , Budaya akan
memperluas pemikiran ? Ya benar. Dengan mempelajari budaya kita . kita akan
menjadi tahu bagaimana kebudayaan antara jawa dan sumatera, Kalimantan dengan
bali, serta kebudayaan lainnya. Serta bagaimana karateristik masing-masing
budaya tersebut.
4. Agar kita bisa beradaptasi
Dengan adanya budaya kita menjadi bisa
beradapytasi. Selamanya, kita tidak akan berkumpul dengan orang jawa terus,
atau orang sunda terus. Kita akan dihadapkan kenyataan bahwa kita akan
berkumpul dengan berbagai macam budaya.. dengan mempelajari budaya, kita akan
mempelajari karateristik dari budaya masing-masing.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar