Tugas ISD individu Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme dalam kehidupan bermasyarakat

Nama                          : Afifah Purwati Ningrum
NPM                            : 10117232
Kelas                            : 1KA19
Alamat kejadian          : Jalan Cempaka Putih Barat XI


Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme dalam kehidupan bermasyarakat

Di dalam lingkungan masyarakat, sering kali terjadi  rasa kesenjangan terhadap warga sekitar, dimana seseorang yang belum tahu kebenaran tentang suatu fakta, seseorang itu membuat suatu keputusan sepihak. Rasa kesenjangan dimana seseorang belum tahu kebenaran tentang suatu fakta disebut prasangka. Saya sendiri mengalami rasa prasangka tersebut di lingkungan rumah saya, pada saat itu tetangga saya mengadakan acara hajatan, lalu tetangga saya mengundang seluruh warga di lingkungan sekitar, entah disengaja atau tidak, keluarga saya tidak mendapatkan undangan tersebut. Disitu muncul rasa prasangka bahwa keluarga saya tidak diundang dalam acara tersebut dikarenakan keluarga tetangga saya tidak terlalu mengenal keluarga saya. Mungkin itu adalah alasan kenapa tetangga saya tidak mengundang saya.
Selain prasangka didalam lingkungan masyarakat, di lingkungan sosial budaya juga terdapat kesenjangan antar budaya,   suatu kecendrungan yang menganggap nilai - nilai kebudayaannya sendiri dengan suatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakannya sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain disebut dengan ethnosentrisme. Saya ambil contoh ethnosentrime dari budaya masyarakat papua. Masyarakat papua dikenal masih banyak yang tertutup dari dunia luar, disana juga masih ada suku yang memakan daging manusia. Ya, kanibal, suku korowai ini tinggal di rumah-rumah di atas pohon dan hampir terisolasi dari dunia luar. Kisah tentang suku ini juga pernah dikisahkan Paul Raffaele, jurnalis Australia yang menuliskan feature ini di smithsonianmag.com, bertajuk ‘Sleeping with Cannibals’. Akan tetapi, jangan berprasangka buruk dulu, suku ini hanya memakan daging “Khakua”. Artinya, warga yang merupakan dukun, ahli sihir, serta mereka yang kehidupannya menyimpang dari adat istiadat Suku Korowai.

Terlepas dari kekanibalan suku korowai dari pulau cendrawasih ini, saya ingin membahas tentang kasus yang marak terjadi di Indonesia, yaitu diskriminasi. Sayangnya saya tidak bisa menemukan kasus diskriminasi di dalam lingkungan rumah saya, jadi saya akan membahas kasus diskriminasi yang baru - baru ini terjadi. Beredar berita seorang bocah SD yang berinisial JS (8) dibully oleh teman-temannya karena dianggap bukan berasal dari kalangan pribumi. Menurut pemilik akun Bearo yang mengaku paman dari JS, keponakannya menerima perlakuan seperti itu sejak kasus dugaan penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ramai diberitakan di media massa. Kala itu, JS sering disamakan dengan Ahok dan teman-temannya melampiaskan kekesalan mereka dengan menonjok, bahkan mengatakan akan membunuh JS. Hal ini sangat  disayangkan dugaan konteks bullying terkait ujaran kebencian keyakinan dan dukungan Pilkada DKI yang sudah selesai dan orang tua siswa yang tidak memerhatikan perilaku anak saat di sekolah. Saya berharap peristiwa ini tidak terulang kembali kepada adik JS dan setiap orang di luar sana, karena tindakan diskriminasi ini sangat bertentangan dengan dengan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, di mana setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan atau pihak lain.

Komentar

Postingan Populer